Rabu, 17 Desember 2014

Hikmah dari Novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

"Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"
"Bahwa Hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahwa Hidup harus mengerti… pengertian yang benar. Bahwa Hidup harus memahami… pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan."

"Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah ke mana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami… dan kami akan menerima."

Kalimat di atas merupakan kutipan kata-kata Dede saat mengunjungi makam ibunya setelah dua tahun pernikahan Oom Danar dan Tante Ratna. Kata-kata tersebut sebenarnya berlaku dalam lingkup yang universal, dalam seluruh aspek kehidupan. Namun, saya di sini hanya akan membahas bagian yang "manyakitkan"nya saja.

Setelah ditimpa sebuah musibah, sebagian besar dari kita mungkin akan merasa down, sedih, atau merasakan hal-hal negatif lainnya. Hanya sedikit dari kita yang langsung mengambil hikmah maupun bersyukur karena masih diingatkan melalui musibah yang kita terima. Musibah sebenarnya adalah sarana Allah untuk menguji tingkat keimanan makhluk-Nya. Apakah kita sudah bisa dikategorikan sebagai makhluk yang memiliki iman yang kuat atau belum. Dan sesungguhnya musibah itu diberikan Allah sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Sesuai dengan firman Allah pada surat Al Baqarah ayat 286. "Laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha" Jadi saat kita didera musibah apapun, ingatlah ayat ini dan yakinlah kita pasti dapat melalui musibah tersebut. Karena sesuai janji Allah, musibah yang kita terima tidak akan melebihi kemampuan kita.

Dalam novel tersebut dikisahkan bahwa Tania dan Dede seakan ditimpa musibah secara beruntun. Setelah kehilangan ayah mereka, Tania dan Dede serta ibu mereka diusir dari kontrakan mereka karena tidak mampu membayar biaya sewa. Setelah menerima secercah harapan untuk masa depan, ibu mereka justru menjadi sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal. Namun akhirnya mereka dapat bangkit kembali karena hidup memang harus tetep berjalan. Apapun yang terjadi pada kita, kita harus tetap melanjutkan hidup karena kita pasti diciptakan Allah dengan tujuan tertentu. Tujuan itulah yang harus kita cari, yang pasti kita harus dapat "bermanfaat bagi orang yang ada di sekitar kita".

Musibah ataupun ujian datang bukan untuk merobohkan kita. Mereka datang untuk membuat kita semakin kuat dan tegar. Walaupun penerimaan kita terhadap ujian tersebut memakan waktu, namun kita akan menerima, mengerti serta memahami mengapa musibah tersebut terjadi pada kita. Serta selanjutnya kita akan dapat menarik hikmah atas musibah yang telah menerima kita tersebut.

Semoga Allah selalu menyertai dalam setiap langkah kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar