Sabtu, 17 Oktober 2015

Setiap Orang Memiliki Gayanya Masing-Masing

A : "Duh capek nih..."
B : "Coba kamu semangatin orang lain biar kamu ikut semangat"
A : "Kok gitu?"
B : "Yaa kan kalo kamu endorse orang lain, otomatis diri sendiri bakalan ikut looping.."

Begitulah pembicaaran malam itu berakhir. Ada yang menggantung dalam benakku mendengar kata-katanya, namun logikanya sangat berterima. Setiap orang memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing yang sisi baik dari tiap orang tersebut dapat saling menutupi kekurangan dari yang lain. Begitulah pemahaman baru yang aku dapatkan malam itu darinya.

Jika dikaitkan dengan kepemimpinan, setiap orang akan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Kepemimpinan di sini tidak selamanya berarti menjadi orang yang memegang jabatan tertinggi, namun kepemimpinan ini juga berarti orang-orang yang 'dipimpin'. Karena dalam menjalankan kegitannya, orang-orang yang 'dipimpin' tersebut juga pasti memiliki kepemimpinan. Jika yang 'dipimpin' tidak memiliki kepemimpinan, maka sekumpulan orang tersebut akan kacau dan tujuan mereka tidak akan pernah tercapai. Gaya kepemimpinan orang dalam sekumpulan tersebut yang berbeda-beda dapat saling melengkapi satu sama lain dan dapat menjadi sarana dalam akselerasi dalam mencapai tujuan bersama.

Rabu, 11 Februari 2015

Untukmu yang Selalu Menularkan Semangat Padaku

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan 'kata-kata mutiara' dari seorang teman. Kata-kata tersebut berbunyi :
"Bahkan yang terlihat Kuat pun harus ada yang Menguatkan,
Bahkan yang terlihat Bersemangat pun harus terus Menyemangati,
Bahkan yang terlihat Paham pun harus terus Dipahamkan,
Karena itulah Allah menjadikan Nabi Harun as Penguat Nabi Musa as."
-sahabatmu amanahmu-

Saya memiliki seorang teman yang selalu tersenyum dan selalu menularkan kebahagiannya. Dia selalu menolong orang yang dalam kesulitan walaupun ia sendiri juga dalam kesulitan. Sungguh belum pernah sekalipun aku melihat guratan sedih bahkan cemberut di wajahnya. Seharusnya kami merasakan lelah yang sama, penat yang sama, serta beban yang sama. Atau bahkan ia merasakannya lebih dari yang aku rasakan. Namun aku selalu merasa kalah jika kepenatan yang aku rasakan telah mencapai puncaknya. 

Namun lihatlah ia, ia dengan segala kerendah-hatiannya, dengan segala kekurangan yang ia miliki, ia selalu menolong orang lain. Ia tak pernah sedikitpun terlihat kalah dengan kepenatannya. Ia yang memiliki amanah lebih besar saja bisa selalu tersenyum kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya. Bahkan hingga membuat orang di sekelilingnya juga ikut tersenyum bersamanya. 

Namun apakah kalian tahu apa yang ada dalam hati serta pikirannya? Mungkin saja ia merasa kesepian (walaupun ia selalu dikelilingi oleh orang-orang baik). Mungkin ia merasa jenuh dengan keadaannya (walaupun bibirnya selalu saja menyunggingkan senyum hangatnya). Atau mungkin ia merasa 'down'? (walaupun ia selalu terlihat bersemangat di setiap kegiatan yang ia lakukan). Di sinilah peran kita sebagai teman, kita juga harus selalu menyemangati orang sepertinya, kita juga harus selalu menemani orang sepertinya. Karena kita tidak tahu dengan pasti apa yang ia rasakan serta ia pikirkan.

Terima kasih kepada ACS yang telah menjadi inspirasi tulisan ini :)